Tips pilih tembakau

benihrasa
Warna bisa sebagai petunjuk mutu tembakau setelah proses curing. Dengan warna pula bisa sebagai alat identifikasi awal memprediksi rasa. Warna kuning cerah pada umumnya cenderung tergolong tembakau ringan, sedangkan kuning gelap cenderung tembakau rasa berat. Semakin warna tembakau cerah, semakin ringan, sebaliknya semakin gelap semakin berat. Yang dimaksud rasa ringan atau berat mengertinya saat dihisap. Semakin cerah semakin enteng saat dihisap, semakin gelap semakin berat. Tembakau yang berwarna cerah, kandungan minyak misrinya sedikit, berbeda dengan warna gelap kandungan minyak misrinya banyak. Semua tergantung selera, jika menginginkan kemantapan rokoknya, pilihlah tembakau yang warnanya gelap. Sebaliknya, jika pecinta rokok ringan pilihlah warna tembakau kuning cerah atau coklat cerah. Metode ini, juga bisa memprediksi jenis tembakau. Saat dipegang dan dikepal, tembakau menggumpal (tidak langsung pudar), maka bisa dibilang jenis tembakau yang banyak kandungan minyak misrinya. Ketika dibuat rokok pada umumnya agak berat dan mantap hisapannya. Beda dengan tembakau ketika dipegang dan digepal kemudian kepalan tangan dilepas tembakau pudar (ambyar), maka tembakau tersebut kandungan minyak missrinya sedikit dan tidak berat hisapannya. Aroma tembakau muncul setelah lepas dari curing. Memang keluarnya bau tembakau, biasanya memerlukan waktu dan perlakuan, seperti dikeringkan hingga daun betul betul terlihat warna paling gelap. Aroma tembakau muncul setelah ada perlakuan, masuk dalam kategori tembakau bagus. Tapi kalau saja aroma yang muncul bau barang yang lain (bukan bau tembakau), bisa dikata panen kualitas tembakau jelek. Atau bisa dibilang “jamuran dan puturen”. salam benihrasa